Singgahlah Di Hati

“Janji untuk Naila. Janji tak tinggalkan Naila walau apa pun keadaan. Sejujurnya Naila takut mendepani hidup ini tanpa abang. Tak tahulah Naila macam mana nak menempuhinya jika abang tidak di sisi. Hidup Naila rasa tak bermakna, tak sempurna…” Naila sendiri tidak menduga begini percaturan hidup yang harus dia lalui. Selama hampir lima tahun mengharapkan kehadiran suaminya, Razwan, selama itu dia tidak pernah jemu untuk terus menanti. Sesungguhnya masih tersisa kasih buat lelaki itu. Masih ada sayang dan rindu bertaut di relung kablu. Dan masih ada cinta mekar bersemi di hati. Tapi dia sendiri tidak tahu setakat mana cinta ini terus berlagu. Sejauh mana kesabaran bisa dipertahankan dalam penantian ini. “Akulah pepasir pantai yang tegar menerima pukulan sang ombak. Meskipun terjahan demi terjahan terasa sakit menghimpit sekujur tubuh ini. Aku tetap bertahan, aku rela, aku pasrah. Aku takkan berganjak dari situ.” Hadirnya Azzam dalam hidup Naila membuat Naila semakin keliru. Azzam tidak jemu-jemu menagih cinta dan ingin memiliki sekeping hati miliknya. Naila bertambah keliru saat Razwan muncul semula dan ingin kembali menagih cintanya. Naila terhimpit dalam dilema. Mampukah Naila menyatukan kasihnya kembali bersama suami tercinta? Bagaimana pula dengan Azzam? Akan tercapaikah impian Azzam untuk memiliki cinta Naila? Siapakah antar mereka yang akan berjaya singgah di hati Naila?